septiayu

Perahu Kertas Mba Limeng



Mendengarnya, ingatanku kembali berpilin tentang perahu yang melaju. Tentang keajaiban hidup, pencarian akan persahabatan, cinta dan cita. Lama, memendamnya sendiri, hingga muncul sejuta prasangka.
Mendendangkannya, keterpaksaan berubah menjadi kesetiaan tanpa batas. Tiada lagi yang mampu halangi diri tuk mencintai semua angan bahkan keresahan yang tak berkesudahan.
Semua angan ini karena cinta.
Semua keresahan ini karena cinta.
Semua kesepakatan ini karena cinta.
Semua rasa ini, bahagia, kecewa, sedih, bangga, disebabkan dari cinta, oleh cinta, karena cinta.
Cinta akan tanggung jawab. Cinta akan setiap amanah yang mengelilingi pundak. Dan lebih dari itu, cinta akan ketetapan-Nya, atas takdir hidup yang tak mudah ditebak.
Cinta membawa kami mendendangkan lagu sendu tanpa ragu. Tanpa mau tahu betapa menyedihkan orang memandang.
Cinta menjanjikan kami akan sebuah pertemuan, yang rasa-rasa kami tak mampu membayangkan.
Cinta mengantarkan kami akan sebuah perpisahan, yang rasa-rasa tak dapat kami tolak.
Terima kasih telah menjadi bagian dari cinta. Menjadi potongan cerita cinta yang merekat.
Terima kasih atas setiap rasa dan asa. Terima kasih mbak  Limeng.
Terima kasih telah menjadi kakak yang mengayomi, Ibu yang menyayangi, Nenek yang pemurah.
Terima kasih atas setiap detik yang kau habiskan bersama kami.
Terima kasih atas setiap koin yang kau sakukan pada kami
Terima kasih atas setiap penjelasan hidup yang kami sendiri tak mudah tuk mengerti.
Terima kasih telah mengajari kami tentang “hati yang cantik”.
Terima kasih kepada Ibu mba, yang telah melahirkan mba.
Semua ini bermakna. Semua ini nyata.
Saat kami tak lagi berucap.
Jazakillah Khairan Katsiran.
“Bila ingat kembali, janji persahabatan kita. Tak kan mau berpisah. Karena aku ingin tetap sahabatmu.”


septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

Posting Komentar