septiayu

Membangun Branding di Social Media

branding di social media


How to be a successful blogger? Hem, ini nih, pertanyaan yang jadi PR banget buat para Sobat Ngeblog, soal bagaimana cara menjadi blogger yang sukses. Nah, mumpung masih anget ilmunya dapat dari  Marathon Coaching Growthing, kalau di hari pertama ngulik cara menaikkan traffic atau page view, di malam kedua coaching, materi tentang Membangun Branding di Social Media yang disampaikan oleh Kak Ilham Sadli Ilham Sadli.


Salah dua cara sukses blogging adalah dengan membangun branding di social media. Media sosial punya begitu banyak manfaat ya Sob, selain sebagai sarana menjaga silaturahim dan memperbanyak koneksi, media sosial juga sangat amat bermanfaat sebagai sarana branding blog kita sob, alias sebagai media promosi blog. Medsos itu kan ada banyak betul jenisnya ya sob, mulai dari facebook, twitter, instagram, youtube, Linked In, Snapchat, dan Tiktok. Sebanyak itu mau dimanfaatkan semua? Boleh kok, tak masalah. Mau fokus di salah satu atau salah dua juga boleh. Kalau kata Kak Ilham, “Prioritaskan media social yang akan digunakan untuk branding. Kita lebih cenderung ke mana di antara semua medsos itu.” 

Merawat followers itu sangat penting Sob. Jangan macam saya, punya followers ribuan di Instagram, tapi tak pernah dirawat, tak baik menjalin hubungan di IG, hasilnya? Posting sesuatu di IG tak diacuhkan. Blogger dan media sosial merupakan dua sejoli yang tak dapat dipisahkan, merawat followers di social media bisa menjadi salah satu kunci suksesnya blog kita. Kecuali kalau kita punya pesona keartisan dengan followers jutaan, sekali bersin ribuan yang doain, dududu. 

Kalau bukan artis gimana dong? Bisa banget kita mainkan branding di social media. Simak baik-baik yang satu ini ya Sob!

"Brand kita adalah apa yang orang katakan, ketika kita tidak ada di dalam ruangan"

 

5 Cara Membangun Branding di Social Media.

1. Tentukan Audiance 

Paling pertama yang perlu kita tentukan sebelum membuat konten blog, penting kita menentukan audience atau pengunjung blog kita. Siapa pengunjungnya? Usia berapa? Pendidikannnya apa? Nah, daru segi usia dan pendidikan kita bisa lanjut menentukan kebiasaan, gaya hidup, hingga hal yang disukai. Misal, target pengunjung blog kita adalah anak remaja SMP-SMA, pastikan isi blog kita sesuai dengan apa yang mereka cari. Kalau targetnya anak remaja, konten blog tentang parenting, ya kurang nyambung sob. 

2. Dikenal Sebagai Siapa? 

Guru-guru kehidupan saya sewaktu Kuliah, sering sekali mendaratkan pertanyaan itu. Dalam hidup kita ingin dikenal sebagai apa? Dikenal sebagai orang yang bagaimana, sehngga pada saat kita tiada, orang-orang mengenal kita dengan apa? 

Nah, “ingin dikenal sebagai siapa?” ternyata menjadi suatu hal yang petut diperhatikan oleh kita semua ketika menggunakan media social. Tentuka dari sekarang, apakah ingin dikenal dengan akun pendakwah, pejuang jomblo, atau lainnya. Pastikan kita dikenal karena suatu hal yang positif ya, alias karena kita punya nilai plus dan bermanfaat. 

3. Bedanya dengan Akun lain? 

Ciri khas yang mudah diingat orang. Tampilkan sesuatu yang khas di media social yang kita miliki, bisa di caption atau di foto, atau bahasan, atau sudut pandang. Kita bisa belajar dari artis-artis terkenal yang punya ciri khas. Bisa tengok caption postingan Instagraf @fitrop , fitrop dikenal dengan caption yang nyleneh, lucu, namun informatif. Jadi meskipun foto feed yang di posting berupa endorse, captionnya tetap sesuai dengan ciri khasnya doi, itulah yang membuat doi berbeda dengan artis-artis lainnya, dan followers loyalnya bejibun. 

4. Tentukan Arah 

Buntyl, Sobat centhyl, sobat madam, followersnya Fitrop sudah tak asing dengan sapaan itu ya. Pokoknya, kita bisa banget belajar dari para artis yang selalu punya cara unik untuk menyapa followersnya. Kalau kamu punya sapaan apa di blog sob? 

Selain sapaan kita juga bisa pilih, gaya bahasa dan penggunaan kosa kata ya sob. Mau bahasa resmi, gaul, puitis, semua laigi-lagi bergantung dari audience atau followers kamu. 

5. Konsisten 

Konsisten adalah koetji, duh yang ini mah beneran masih PR banget buat saya. Yups, namanya berjejaring sosial, demi merawat teman-teman maya kita, kita harus kudu konsisten posting, humble dan sering interaksi dengan audience yah. Melalaikan hal itu? ya, siap-siap ditinggalkan followers sob. 

Selain 5 cara di atas, dalam membangun branding di social media kita juga harus memperhatikan beberapa hal dalam bersosmed. 4 hal ini bisa dipraktikkan sob, agar bisa lebih efektif dalam bersosmed.

branding di social media


Perhatikan 4 Hal ini dalam Membangun Branding

1. Tujuan

Setiap orang pasti punya tujuan dalam berkehidupan, termasuk dalam bersosmed. Menentukan tujuan dalam bersosmed akan menjadikan kita lebih bijak dalam bersosmed. Hiburan, inspirasi, informasi, edukasi, interaksi, ajakan, itu dia beberapa hal yang bisa dipilih untuk menjadi tujuan kita dalam bersosmed. 

2. Karakter 

Dalam berjejaring sosial kita ingin dikenal dengan karakter apa? Lucu, menyenangkan, berwibawa, supel, ramah, inspiratif, profesional, tentu kita ingin dikenal dengan karakter positif ya. 

3. Bahasa 

Bahasa sebagai alat komunikasi di social media menjadi salah satu hal penting yang peru Sobat perhatikan. Kita bisa menggunakan bahasa sederhana, santai, bercanda, baku, formal, kompleks. Apa pilihanmu sob? Apa pun pilihannya disesuaikan dengan karakter yang sudah kita pilih ya sob. 

4. Gaya Bicara 

Sopan, rendah hati, muda, blak-blakan, kritis, dewasa, elegan, bisa dipilih sob, gaya bicara dalam bersosmed. 


Oke sob, itu tadi cara yang bisa kita lakukan untuk membangun branding di social media. Siapa kita di social media? Mengutip kalimat dari Founder dan CEO Amazon, “Brand kita adalah apa yang orang katakan ketika kita tidak ada di dalam ruangan.” Selamat membangun branding!
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

Posting Komentar