septiayu

Tips Motret dengan Smartphone


kamera smartphone


Hai Sob, siapa suka motret mengabadikan momen? Yups, di zaman yang serba canggih ini, secanggih smartphone yang dimiliki, hampir setiap orang menggunakan smartphone untuk mengabadikan momen dalam bentuk foto. Sayangnya, tidak semua orang tahu cara terbaik menggunakan smartphone agar hasilnya istimewa. Pada malam kedua Marathon Coaching Growthing, dikupas tuntas oleh Kak Gilang tips motret dengan smartphone.

Sebelum kita beranjak ke tips motret dengan smartphone, yuk kita cari tahu dulu manfaat foto dalam artikel blog. Kenapa sih blog kita harus dilengkapi gambar atau foto? 

Manfaat Foto dalam Artikel Blog 

  • Melengkapi gambaran visual dari isi artikel yang sedang dibahas. 
  • Menarik perhatian pengunjung 
  • Sebagai pembatas antar beberapa paragraf agar tidak lelah saat membaca artikel yang panjang. 
  • Kemungkinan artikel dishare oleh pengunjung ke media social lebih besar 

Sumber Foto yang Tersedia Secara Gratis 

  • Dari situs penyedia gambar seperti Pixabay, Pexels, Unsplash, Flickr, FreeImages, dst.
  • Foto original jepretan sendiri.
Memanfaatkan foto pribadi, alias hasil jepretan sendiri selalu memiiki nilai plus Sob. Sebab kita tidak perlu khawatir tentang copyright. Selain itu, jika kita menulis artikel yang mengulas suatu benda atau tempat, tulisan kita akan lebih dipercaya oleh pembaca. Foto hasil jepretan pribadi jelas bukan gambar yang pasaran atau biasa ditemui di akun media sosial, dengan begitu bisa digunakan sebagai branding loh. 

Mengabadikan gambar tak harus melulu menggunakan kamera canggih nan mahal loh. Asal kita mampu memaksimalkan penggunaan smartphone dengan segala fitur bawaan yang ada, hasil potret kita bisa menjadi istimewa. Itulah sebabnya, kamera smartphone bisa menjadi primadona, ya meski tetap ada kekurangannya ya sob. Berikut ini, kita bisa bandingkan kelebihan dan kekurangan kamera Smartphone 

Kelebihan Kamera Smartphone 

  • Dimiliki hampir semua orang 
  • Mudah dibawa-bawa dan digunakan 
  • Tidak perlu repot transfer file 
  • Bisa diedit langsung di smartphone 
  • Cukup bagus untuk digunakan di blog dan media social 

Kekurangan Kamera Smartphone 

  • Bukaan lensa rata-rata masih f 2.2 
  • Sulit memotret di kondisi minim cahaya
  • Kalau dicetak untuk ukuran besar kadang pecah
  • Rawan noise dan distorsi 

Tips Motret dengan Kamera Smartphone 

1. Smartphone 

Ponsel berkamera dengan resolusi minimal 12 Megapixel resolusi kamera segini sudah cukup mumpuni untuk mengambil gambar dari objek. Kalau lebih tinggi ya bisa jadi lebih keren lagi hasilnya dan lebih banyak fiturnya. Jangan lupa atur kualitas gambarnya di "high quality." Nah, ini menjadi modal awal yang perlu kita siapkan ya sob. 

2. Pencahayaan 

Secara sederhana pencahayaan terbagi menjadi dua, yakni pencahayaan alami dan buatan. Untuk pencahayaan alami berasal dari sinar matahari atau biasa disebut cahaya Illahi, baik langsung maupun tidak langsung. Pengambilan gambar bisa dilakukan di luar ruangan, dekat jendela, atau pintu yang sedikit terbuka untuk pencahayaan alami. 

Sementara pencahayaan buatan, biasanya menggunakan cahaya lampu. Kita bisa menggunakan dua lampu belajar berwarna putih, atau lampu lainnya yang bisa mendukung pencahayaan pada saat memotret objek. 

3. Tema dan Komposisi 

Sebelum memulai memotret kita bisa menentukan tema terlebih dahulu, misalnya tema tradisional, moderen, makanan, kesehatan, berkaitan dengan anak, dan lain-lain. 

4. Pilih Backdrop atau Background 

Pilih backdrop atau alas sesuai kebutuhan. Bisa berupa pemandaangan, tembok, menggunakan kertas atau alas khusus dengan aneka pilihan warna atau motif. Bisa juga memanfaatkan barang-barang bekas di rumah loh, seperti kalender, kertas atau kayu berserat, kain perca, dan lain-lain. 

5. Nuansa dan Properti 

Properti pendukung tema bisa disiapkan ya sob, sebagai pelengkap dan pemanis objek utama. Namun, perlu diperhatikan untuk mengabadikan suatu objek 

terutama benda mati sebaiknya jangan terlalu banyak memasukkan warna, apalagi yang dipotret adalah makanan. Utamakan warna yang senada dengan objek dan tidak lebih terang dari objeknya supaya tidak gagal fokus. Begitupun dengan properti, jangan sampai mengalahkan objeknya. Objek utama harus menonjol dibandingkan propertinya. 

Angle yang biasa digunakan 

  • Eye View – Normal : Pengambilan gambar sejajar dengan objek.
  • Low Angle : Posisi kamera lebih rendah dari objek sehingga biasanya menampakkan kesan mewah. 
  • High Angle : Posisi kamera lebih tinggi dari objek 
  • Bird’s Eye View (Flatlay) : objek berada di bawah dan posisinya "rebahan" sementara pengambilan gambar dari atas dalam posisi lurus. 
kamera-smartphone
dokumentasi materi Kak Gilang



Pesan Kak Gilang, “sering-seringlah berlatih memotret objek, dengan begitu feeling serta kemampuan kita dalam memoret akan semakin terasah. Lalu, soal bagus atau tidaknya hasil memotret kita, semua kembali pada selera masing-masing.” 

Kuncinya, jangan lelah mencoba ya Sob. Dan ngobrolin soal mencoba, saya lagi pusing nih mikirin obrolan materi malam terakhir yang dipandu oleh Kak Irwin Andriyanto dan Puntu Wicaksono. Padahal judulnya ngobrol santai tentang SEO, tapi kalau dengar SEO rasa-rasanya nggak bisa santai deh sob, mengingat betapa rumitnya SEO. Kenapa rumit? Ya, semkin kita ngerti SEO semakin tahu kalau blog kita acak adut banyak warning tak memenuhi kaidah SEO. Kita? Elu aja kali Sep! Hoho. 

“Nggak mau nambahin PR di blog? Delete aja blognya!” cetus Kak Irwin saat peserta Marathon Coaching Blogging mulai mengeluh soal rumitnya SEO. Sebenarnya tidak rumit ya SEO ini, hanya belum terbiasa. Butuh pembiasaan, agar setiap artikel kita yang terbit sesuai standar SEO. 




Search Engine Optimization atau  SEO, menjadi slaah satu hal yang penting dikuasai oleh para blogger. Coach marathon growthing memberikan informasi terkait tool yang bisa digunakan untuk cek blog kita. Screaming Frog SEO Spider, nama tool tersebut. Beberapa peserta yang bertanya, langsung dicek blognya dan ditayangkan, apakah terdapat error, broken link, gambar yang tidak sesuai, dan lain sebagianya yang berkaitan dengan SEO. Dengan begitu, menjadi pembelajaran bersama bagi seluruh peserta coaching terkait apa saja yang harus diperbaiki setelah kelas berakhir. 

Hemm, makin banyak PR? Semoga makin banyak perbaikan ya. 

Oke Sob, itu tadi sharing materi yang disampaikan pada malam kedua dan ketiga pada marathon coaching growthing. Semoga kita bisa aplikasikan tips motret dengan smarthpone, sehingga foto-foto kita makin kece. Plus bisa menerapkan SEO pada blog kita.
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

Posting Komentar