septiayu

Kewajiban Berjilbab untuk Muslimah


Hai Nabi, katakanlah pada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu dan istri – istri orang mukmin: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.33 al-Azhab:59).

Ayat di atas bukan lagi ayat yang asing bagi seorang muslimah. Apalagi bagi mereka yang sudah mengenakan jilbab. Namun, bagi mereka yang belum berjilbab, apakah mereka tahu ayat tersebut? Apakah mereka tahu bahwa Sang Pemilik Keindahan memerintahkan setiap wanita muslim untuk menutup aurat? Bisa jadi, sebagian tidak mengerti, tidak tahu.

Lantas, siapa yang salah? Kebanyakan dari kita menyalahkan mereka yang tidak berjilbab. Sedang, apakah salah seorang yang tidak tahu atas suatu perintah? Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Bukankah sebagian lain yang telah mengerti suatu kewajiban berkewajiban menyampaikan kepada saudarinya? Ini menjadi tugas bagi seorang wanita muslim.

Wanita, tercipta bersama dengan keindahan. Dibesarkan beriringan dengan keindahan. Bahakan lebih dari itu, keindahan itu adalah wanita. Karena keindahannya itulah Sang Pemilik Keindahan menjadikannya spesial. Ia sendiri yang menanamkan pemahaman-pemahaman tentang menjaga diri, dan beragam hal lainnya yang menjadikan wanita begitu spesial, ini disampaikan lewat kalimat-kalimat indah dalam kitab Nya.

Menjaga diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah menjadi salah satu perintah Nya. “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur: 31)

Dengan menjaga diri dan kehormatannya, maka seorang wanita juga telah menjaga keluarga dan agamanya, sebab, Allah dan Rasul-Nya sangat memuliakan wanita. Allah dan Rasul-Nya lewat perintahnya dengan harapan wanita-wanita muslimah menutup auratnya sesuai syariat. Agar mereka terjaga kemuliaannya. Rambut wanita yang diperlihatkan menjadi mahkota yang biasa-biasa saja. Karena semua orang sudah tahu seperti apa mahkotanya. Sedangkan wanita muslimah yang memakai jilbabnya menjadikan dirinya mulia dan itu sebagai tanda bahwa tidak sembarangan orang yang boleh tahu seperti apa rambutnya.

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki - laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasli akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl ayat 97).
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini suka berpindah-pindah tempat tinggal, dan menceritakan perjalanan hidupnya di sini. Aktivitas Septi sebagai guru, volunteer dan pegiat literasi.

Related Posts

Posting Komentar