septiayu

Kajian Ustaz Nuzul Dzikri di Blok M Square

kajian ustaz nuzul dzikri
Kawan, pernahkah kalian menghadiri kajian ustaz Nuzul Dzikri di Blok M Square, Jakarta? Jika kalian tinggal di sekitar Jabodetabek dan tengah mencari kajian rutin, kalian bisa coba untuk hadir di Masjid Nurul Iman Blok M Square lantai 7.

Tak kusangka, masjid di sebuah pusat perbelanjaan yang sangat padat dan ramai itu aktif mengadakan kajian dengan beragam tema. Salah satunya kajian dengan topik Tadzkiratus Saami’ wal Mutakaliim fii Adabil ‘Alim wal Muta’allim yang diampu oleh Ustaz Nuzul Dzikri setiap Sabtu, pukul 17.00 WIB.

Bagi seorang yang haus akan ilmu dan ketenangan, menghadiri kajian Ustaz Nuzul akan menjadi momen yang menyegarkan. Tutur kata Ustaz Nuzul yang lembut dalam menyampaikan kalam Illahi menyiram setiap rasa khawatir akan dunia yang fana. Di tambah lagi, saat memasuki shalat Maghrib dan Isya jamaah yang hadir akan melaksanaan shalat dengan imam Ustaz Nuzul. Beliau selalu membacakan ayat Al-Qur’an yang getarannya sampai ke hati, bahkan tanpa sadar mebuat kita terisak menangisi segala keburukan yang telah dilakukan. Seperti saat shalat Maghrib, pada rakaat pertama Ustaz Nuzul membacakan Surah Al-Baqarah ayat 284-285, dan ayat 286 pada rakaat kedua. Ayat-ayat ini merupakan doa dan pengingat bahwa Allah Maha Pengampun dan hanya memberikan cobaan sesuai kemampuan hamba-Nya.
Surah Al-Baqarah ayat 284
اللَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Berikut ini catatanku pada saat mengikuti kajian Ustaz Nuzul Dzikri pada tanggal 3 Februari 2024. Semoga bermanfaat.

Kajian Ustaz Nuzul Dzikri: Tadzkiratus Saami’ wal Mutakaliim fii Adabil ‘Alim wal Muta’allim

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Mereka semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Engkaulah tujuan (kami).'" (QS. Al-Baqarah: 285)

Ibadah itu mendekatkan diri kepada Allah SWT, kemewahan yang dapat dinikmati oleh seorang hamba manakala ia dekat dengan Allah dan meresapi ibadahnya. Abu Darda pernah berkata, “Andai aku bisa mengetahui Allah menerima satu shalatku saja, maka itu lebih aku sukai dari pada dunia dan seisinya.” Kalimat ini menjadi refleksi, bahwa diterimanya ibadah lebih mahal harganya dibanding dunia dan seisinya, wujud dari hijrah yang diterima Allah. Bersyukurlah atas hidayah.

Ibnu Qayim berkata, “Orang yang mendapat akses untuk bisa beribadah kepada Allah adalah kemewahan.” Banyak orang yang telah lama menuntut ilmu namun tak kunjung beradab. Sebab yang menjadi ukuran bukan seberapa lama kita bersama ilmu, tetapi seberapa kita beradab atas ilmu.
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. Ali Imran: 19)
Ayat ini menjelaskan bahwa agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam, dan perbedaan pendapat di antara mereka yang diberikan kitab terjadi karena hasad atau kedengkian, bukan karena kekurangan ilmu. Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah akan memberi perhitungan dengan cepat kepada mereka yang mengingkari ayat-ayat-Nya.

Hak Ilmu

Di antara orang-orang yang berilmu adalah mereka yang mampu menunaikan hak ilmu. Berikut hak ilmu yang sepatutnya ditunaikan oleh orang-orang berilmu:
  1. Membersihkan hatinya dari akhlak yang buruk. Di antara akhlak yang buruk adalah dengki, bakhil, benci, dll. Tidak ada manfaatnya ilmu jika hati dipenuhi akhlak yang buruk.
  2. Membersihkan diri dari ucapan yang buruk, kotor dan tidak baik. Orang yang berilmu adalah mereka yang berbicara dengan benar dan baik.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Diam bukan berarti lemah, namun yang lebih utama dari seorang muslim ialah bicara yang santun. Sebab, saat kita berbicara buruk, maka kita tidak akan mendapatkan kebaikan lainnya.

Dampak Bicara Buruk:
  • Memiliki karakter yang buruk
  • Memiliki nafsu yang buruk
Ilmu bisa didapat ketika kita melaksanakan hak ilmu. Hak ilmu adalah bicara yang baik. Jika kita ingin berdampak dengan ilmu yang kita miliki, jagalah lisan kita agar berkata yang baik. Teladan kita adalah Rasulullah SAW. Pada zaman Rasul, sastra Arab berada di puncaknya. Kata Aisyah ra., Rasulullah SAW itu jika berkata tidak buruk, jika bersikap tidak buruk, Rasulullah SAW tidak berlebihan, tidak berkata seperti di pasar.

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami Abu Daud ia berkata, telah memberitakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq ia berkata, aku mendengar Abu Abdullah Al Jadali berkata, Aku pernah bertanya kepada Aisyah mengenai akhlak Rasulullah ﷺ, maka ia pun menjawab,

"Beliau bukanlah seorang yang buruk perilakunya, tidak pula menjelek-jelekkan orang lain. Beliau tidak suka berteriak di pasar-pasar. Beliau bukanlah tipe orang yang membalas keburukan dengan keburukan, namun beliau selalu memaafkan dengan lapang dada." (HR. Tirmidzi No. 1939)

Bahasa yang baik akan memberika dampak yang besar dalam kehidupan seseorang. Bicaralah dalam kondisi terukur dan terkontrol.

Sabar dalam Menghadapi Musibah: Fadhilah/Keutamaan Sabar

Satelah shalat Maghrib, Ustaz Nuzul melanjutkan kajian tentang sabar dalam menghadapi musibah. Beliau mengingatkan sebagai hamba, kita tidak akan mampu bersabar dalam menghadapi musibah kecuali dengan ilmu. Sebab sesungguhnya sabar itu sejak pukulan pertama.
Jenis Sabar
  1. Sabar dalam menjalankan perintah
  2. Sabar dalam mengingatkan
  3. Sabar dalam musibah
Sabar adalah menunggu pertolongan Allah dengan tidak melakukan hal yang dibenci Allah. Sabar itu berat, khususnya sabar pada hentakan pertama ketika mendapatkan musibah, dan sabar dengan istiqomah dalam ibadah.

Rasulullah SAW telah menyampaikan kepada umatnya, orang yang mulia adalah mereka yang sabar dalam menaati perintah Allah. Orang yang buruk adalah mereka yang sabar dalam keburukannya, tetapi saat menaati perintah Allah ia tidak akan mampu bersabar. Kesabaran adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Kebatilan itu mudah, tetapi hanya di awal, setelah itu akan menjadi wabah dan bencana.

MaasyaAllah, begitu dalam dan penuh hikmah materi yang disampaikan oleh ustaz Nuzul. Semoga dapat menjadi bekal bagi kita semua. Nah, buat teman-teman yang di luar Jabodetabek, tak bisa menghadiri kajian ustaz Nuzul Dzikri di blok M Square, padahal ingin menyimak nasihat beliau, bisa meluncur ke chanel youtube ustaz Nuzul ya. Semoga bermanfaat.
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini suka berpindah-pindah tempat tinggal, dan menceritakan perjalanan hidupnya di sini. Aktivitas Septi sebagai guru, volunteer dan pegiat literasi.

Related Posts

6 komentar

  1. Terakhir ke kajian ustaz Nuzul udah setahun lebih sepertinya. Kajian ustaz Nuzul penuh banget jadi sedikit trauma kalau ajak anak-anak. Jadi hanya bisa dengar lewat streaming doang sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ramai ya Umm. Traumanya kenapa Umma? Semoga Allah mudahkan selalu ya Umma :)

      Hapus
  2. Salut deh, sekelas pusat perbelanjaan Blok M Square mengadakan kajian keagamaan reguler per pekan. Mudah-mudahan makin banyak yang tersentuh dengan teman-tema kajian dari ustadz Nuzul Dzikri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul dok, padahal kalau keluar mall itu, subhanallah tempat nongkrong ramainyaa.

      Hapus
  3. Masyaallah, ternyata ada kajian di tempat perbelanjaan besar. By the way, saya pernah sepintas lalu menyimak kajian Ustadz Nurul Dzikri di media sosial, tutur katanya memang terasa lemah lembut menyejukkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul teh, adem tutur kata beliau. Jadi betah menyimak :)

      Hapus

Posting Komentar