septiayu

Disebabkan Cinta


4 Desember 2013
Cinta, kembali lagi aku membersamai mereka menyanyikan syair gembira..
Kembali lagi aku memetik sepotong bintang, ku bungkus dengan pelangi riang tawa mereka,
Kembali, kembali seperti tahun kemarin,
Kembali, layaknya bulan-bulan yang telah kulalui bersamanya...
Yang mereka sebut special moment...
Ujung perasaanku yang menghitam mulai merengek..
Ya, barangkali, ah bukan barangkali, tapi seharusnya..
Sewajibnya aku mengoreksi tiap lembar kehidupan yang telah kutorehkan..
Semua ini tak wajar cinta, semua orang telah mendapat bagian..
Semua orang telah mendapat sepotong cinta, bahkan ada yang lebih dari sepotong..
Dan aku, aku selalu menjadi peran utama dalam drama ini..
Cinta, aku tak mendapat bagianku...
Belum pernah, sedang masa itu tlah terlewat di mataku sebanyak bilangan dua..
Apakah karena aku tak pantas?
Atau mereka membenciku?
Sepertinya begitu,.,
Hari ini sepotong mozaik hitam telah ku tempel...
Dua terlewat, sama sekali tak ada harapan di tahun ini.. tidak.
Di hariku, aku tak lagi berharap dengan apa yang mereka sebut spesial moment,
Mungkin, setiap hari adalah moment spesial,
Cukuplah dengan ini.,,
Ya, mungkin ini saja bagianku..,
Tak dilebihkan,
Syukur itu lebih penting dari sekedar kepuasan.
Semoga sepotong hati yang lain tetap menyimpan cinta,
Tanpa mengharap balas,
Untuk sepotong hati yang baru..
Terima kasih, Cinta..
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

Posting Komentar