septiayu

Sehati: Sehat dari Hati


“Kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya. Tampil berkilau membuat bahagia...”
Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan iklan di atas. Lebih memprihatinkan lagi kalimat iklan tersebut dijadikan joke-joke oleh sebagian masyarakat saat menyampaikan kabar gembira dengan intonasi sama seperti yang disampaikan oleh bintang iklan tersebut. Masyarakat kita seolah haus hiburan sampai hal semacam itu dijadikan sebagai guyonan. Tapi sekarang ini bukan saatnya kita mengupas kulit manggis, maksudnya membahas kasiat kulit manggis atau pun membahas maraknya joke “kabar gembira”, saat ini masyarakat kita memiliki PR yang cukup besar yaitu kesadaran tentang pola hidup sehat.

Antara mungkin dan tidak mungkin, sayangnya tak ada yang tak mungkin dalam hidup ini. Apa pun itu akan menjadi kemungkinan yang terlaksana, seperti halnya menciptakan masyarakat yang sadar kesehatan, meski sulit namun bukanlah menjadi suatu hal yang mustahil.
Seharusnya bukanlah suatu hal yang sulit menanamkan pemahaman pada masyarakat untuk menjaga kesehatan baik kesehatan diri maupun lingkungan terutama pada masyarakat daerah, karena masyarakat yang tinggal di daerah-daerah justeru masih menjunjung tinggi kearifan lokal. Kearifan lokal membawa masyarakat pada pemahaman di mana sebagai ruang interaksi yang sudah didesain sedemikian rupa yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungannya. Pola-pola tersebut akan melahirkan nilai-nilai yang menjadi acuan tingkah laku.
Kearifan lokal sendiri tidak lahir secara instan. Dari sini dapat dipahami bahwa Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang mana nilai tersebut telah berevolusi dalam kurun waktu yang tidak singkat. Karena lahir dalam kurun waktu lama, sejatinya nilai-nilai dalam kearifan lokal telah mendarah daging pada diri masyarakat kita.
Contoh nilai-nilai dari kearifan lokal yang telah melingkupi masyarakat tercermin dari slogan-slogan yang biasa kita dengar seperti, “Kebersihan itu sebagian dari iman”, atau “Sehat itu emas, sehat itu mutiara, sehat itu segalanya”,  atau “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Belum lagi kearifan lokal yang mengajarkan tentang pengobatan-pengobatan yang mengandalkan bahan baku dari alam, yang pada hari ini kita kenal sebagai pengobatan herbal.
Tugas kita hari ini adalah memahamkan kembali nilai-nilai yang sudah ada agar dapat terlaksana dan menjadi pola yang berlaku pada masyarakat. Menjadi keteraturan-keteraturan yang bukan bersisian tapi berjalan bersama, searah dengan kodrati manusia yang menginginkan kehidupan yang sehat. Salah satu cara melahirkan masyarakat sehat adalah dengan menumbuhkan rasa cinta. Mencintai kesehatan sebagaimana mencintai diri sendiri begitulah kearifan lokal yang telah bertahan bertahun-tahun mengajarkan pada kita.
Dikemas dengan bijak, kearifan lokal menanamkan kesadaran penuh pada masyarakat untuk menjaga segala sesuatu yang bersisian, sebab mereka tumbuh dan berkembang bersama. Dengan demikian akan tercipta keseimbangan yang mengantarkan pada kesehatan masyarakat.

Awali hari dengan menciptakan lingkungan yang bersih.
septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

Posting Komentar