septiayu

Kenali Diri; Membangun Personal Branding

2 komentar
membangun personal branding


Membangun personal branding hampir selalu dimulai dari bekenalan dengan diri sendiri. Begitu banyak cara dilakukan agar seseorang bisa mengenali dirinya sendiri, mulai dari menyelami dalamnya hati, sampai melakukan banyak aktivitas guna membangun diri, salah satunya dengan mengikuti acara macam motivasi training.

Who am I? Siapa saya? Pertanyaan ini acapkali muncul pada saat kita mengikuti sebuah seminar motivasi, atau seminar apa pun yang membahas tentang self improvment. Biasanya, sang pembicara atau motivator akan bertanya dengan lantang, who am i? Siapa saya? Siapa dirimu? Lantas meminta peserta untuk menuliskan atau menyampaikan secara langsung, pendapatnya tentang dirinya sendiri. 

Who am I? 
Jika ditanya seperti itu, apa jawabmu Sob? Sudahkah kita mengenali diri? Pada tahap mengenali diri, kita akan disuguhkan dengan beragam pertanyaan, salah satunya "ingin dikenal sebagai apa selama hidup?"

"Ingin dikenal sebagai apa?" pertanyaan ini akan membawa kita pada sebuah tujuan, pada sebuah komitmen. Bukan, bukan komitmen kita kepada orang lain, melainkan komitmen kita pada diri sendiri. Apa tujuan hidupmu? Apa komitmenmu terhadap diri? Faktanya, komitmen terbesar dalam hidup adalah komitmen terhadap diri sendiri.

Komitmen terbesar dalam hidup kita adalah komitmen terhadap diri sendiri. 
Pernah sewaktu kuliah, saya mendengarkan seorang motivator menyampaikan tiga syarat manusia dengan komitmen tinggi.

3 Syarat Manusia dengan Komitmen Tinggi: 

1. Clarity 


Simpelnya, clarity diartikan sebagai kejelasan visi. Seorang yang mengenali dirinya, akan menemukan visi yang ia pegang teguh dalam hidup. Visi ini menjadi sebuah goal, sebagai suatu nilai yang dibela, pada situasi dan kondisi apapun. Seorang dengan visi yang jelas tak akan mudah galau dalam kehidupan. Kenapa? Karena ia telah clear dengan hidupnya, artinya ia memiliki tujuan hidup yang jelas dan terarah. 

2. Attitude 

Jika A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z  sama dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 
Maka kata apa yang akan menjadikan ia bernilai 100? 
Yups, jawabnya adalah attitude.


sikap


attitude

Attitude biasa dikenal dengan sikap, pada pembahasan tiga syarat manusia dengan komitmen tinggi ini, motivator menjelaskan attitude sebagai respon. Ya, respon kita terhadap suatu hal, dengan titik tekan pada, respon pertama yang menjadi cerminan diri kita. 

Ketika mendapat sebuah ujian dalam hidup, apa respon pertama kita? Contohnya tak perlu rumit, jika ada tikus lewat di depanmu sob, apa responmu? Berteriak? Lari ketakutan? Mengaduh-mengeluh? Atau berusaha mencari solusi? Yups, itulah ekspresi pertama kita, respon pertama kita mencerminkan siapa diri kita. 

Sob, kalian pernah mendengar tentang “manusia toxic”? 

Ya, akhir-akhir ini makin sering orang-orang menyebut toxic jika bertemu atau berhadapan dengan orang-orang yang kurang mendukung atau cenderung julid dengan kehidupan kita, haduh jadi ingat film Tilik Bu Tejo, wkwkwk. Nah, apakah kita seorang toxic? Yang selalu komen negatif di atas kebahagiaan orang? Nah itu dia, attitude di sini sangat berkaitan erat dengan respon kita terhadap suatu hal.
 Respon pertama kita mencerminkan siapa diri kita. 

3. Courage 

Courage atau keberanian, Clarity ditambah Attitude akan mendapat ending terbaik jika dilengkapi dengan keberanian. Kita dituntut untuk menjadi manusia berani, berani memutuskan, berani memegang teguh kebenaran. Keberanian ini yang akan mengalahkan badai rintangan dan ujian, keberanian yang akan menyelamatkan diri dari setiap kegamangan.

Setelah tiga syarat manusia dengan komitmen tinggi itu kita penuhi, artinya pondasi awal untuk membangun personal branding telah tertanam dalam diri.

Pentingnya Membangun Personal Branding 

Ingin dikenal sebagai apa dalam hidup? Dalam konsep personal branding, pertanyaan tersebut akan selalu terngiang. Ya, ingin dikenal sebagai apa? Jika meninggal nanti, warisan apa yang ditinggalkan?

Setiap kita tentu ingin dikenal dan dikenang atas karya dan kebermanfaatan yang ditebar. Kita telah menemukan cara memulainya, yakni dari visi dan tujuan yang jelas. Namun, benarkah personal branding dianggap penting? Coach Marita pernah menyampaikan empat hal yang bisa menjadi alasan pentingnya membangun personal branding.

4 Alasan Pentingnya Membangun Personal Branding

  1. Memperkenalkan dan mempertajam citra diri
  2. Memudahkan orang lain untuk mengingat siapa kita
  3. Memudahkan dalam menentukan pilihan 
  4. Memfokuskan diri pada apa yang ingin dicapai 


Branding Blog Mozaik Kehidupan 

personal branding

id card


Ngobrolin tentang blog Mozaik Kehidupan, seperti yang pernah tertuang pada tulisan sebelumnya Sob, ngeblog bagiku semacam rumah. Apa sih yang kalian bayangkan tentang rumah? Tempat ternyaman untuk kembali di tengah gemerlap kehidupan yang seringkali bikin kacau. Rumah, selalu “memiliki cara terbaik” untuk membuat kita tenang, rileks, kembali menyuntikan semangat dan harapan untuk esok kembali berjuang. 

Dengan pilihan judul “Mozaik Kehidupan” blog ini bercerita tentang berbagai macam potongan kehidupan. Meski masih harus banyak perbaikan di blog ini, bertahap ya Sob, seperti orang bangun rumah. 

Pondasi blog ini ialah, membentangkan kebaikan lewat kisah-kisah. Berlandaskan pada pondasi tersebut, saya ingin menyajikan kisah-kisah pada tiap potongan kehidupan. Maka saya hadirkan beberapa serial cerita yang bersumber dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang saya kisahkan, jadilah ia serial motivasi, beberapa seri yang di dalamnya bercerita tentang kesabaran (serial tentang sabar), serial tentang Banjarnegara, dan serial nikah (sebuah project yang sedang saya dan suami garap, bercerita tentang bagaimana kami bertemu, disatukan, dan segala cerita tentang kehidupan bersama pasangan) 

So, saya ingin dikenal sebagai seorang blogger dengan konten bermanfaat. Meski tulisan yang saya bagikan di sini hanya kisah-kisah ringan kehidupan yang bisa jadi setiap orang akan atau telah merasakannya, namun selalu saja ada orang yang membutuhkan kisah semacam itu kan? Sebagai teman, agar tak merasa sendiri dalam hiruk pikuknya kehidupan.

Jadi, jika ada yang bertanya, blog yang berisi kisah-kisah inspiratif di mana? Mozaik Kehidupan jawabnya. Siapa penulis kisah-kisah kehidupan yang inspiratif? Septi Ayu Azizah orangnya. Yah, meski baru berbentuk harapan tak mengapa kan?

Blogger, Writer, Teacher, ya tiga hal ini yang sedang saya bangun, sebagai branding diri. Menjadi seorang blogger dengan konten yang bermanfaat, menjadi penulis yang menginspirasi, dan menjadi guru yang mampu memberikan keteladanan. Wees jiaan, abot tenan, berat banget yah pembahasan tulisan kali ini, hahai.

Oke sob, sudah saatnya kita menentukan ingin dikenal dan dikenang sebagai apa atau siapa. Yuk tentukan apa branding yang ingin kita bangun, jangan lupa kenali diri dengan segala potensinya ya. Selamat membangun personal branding!

septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

2 komentar

  1. awal kenal blog ini karena nilai-nilai muridnya, jadi brand yang melekat adalah seorang pendidik. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, gegara nongol nilai murid-murid ya mbak. Doanya ya mbak, semoga bisa menjadi pendidik yang menginspirasi, aamiin.

      Hapus

Posting Komentar