"Itu
cuma tikus lewat loh, bukan tikus demo. Yang kalem."
"Kecoa
nggak gigit kamu, rajin bersih-bersih lah. Yang kalem"
"Oiy,
yang kalem! oiy! bisa kalem nggak sih, nggak perlu teriak-teriak, nggak perlu ketawa
kenceng-kenceng!"
*Yang ngasih tahu gak bisa kalem. haha.
Masih ngomongin ujian, ujian ternyata bukan
melulu soal perkara-perkara besar.
Perkara
kecil nan sepele pun bisa jadi ujian. Kok bisa? Iya lah. Ekspresi kita jadi
permulaan yang menentukan.
Tikus lewat
di depan muka. Ujian.
Nonton video
lucu sangat. Ujian.
Kepleset di
depan kamar mandi. Ujian.
Guys, bersikaplah sewajarnya. Tikus lewat gak semengagetkan dosbing
koment di status FB nanyain kapan bimbingan (wakakak). Kontrol rasa takut yang
berlebihan.
Video lucu, nggak perlu pakai ngakak-ngakak se-RW
dengar semua. Kontrol diri untuk tak naikkan suara pada volume maksimal.
Kepleset
depan kamar mandi, belum macam kepleset di jalan raya! tak perlu tersedu sedan
itu, termehek-mehek alay tak menentu.
Nahloh,
kalau pada perkara-perkara kecil aja masih belum mampu mengendalikan diri.
Gimana mau kendalikan perkara-perkara besar?
Kalau urusan
kecoa lewat aja masih suka suheri-suka
heboh sendiri- apa kabar ekspresi diri saat berita duka lewat?
Allah tak
suka segala yang berlebihan, daaan
banyak tertawa mengeraskan hati sebagai celah masuknya syaitan. Terlalu
bersedih pada urusan dunia hanya membawa beban pada pikiran dan hati...
Lama-lama bisa skizo... Tak tak tak
tak tak mau tak.
So, bersikap sewajarnya. Bahagia secukupnya, kurang-kurangi
kesedihan.
Masih nggak
bisa ngendaliin ekspresi? Panggil pengendali air, udara, api. *dikira avatar.
Huhu.
Perbanyak
bersyukur.
Yakini!
Bahwa syukur itu lebih penting dari sekedar kepuasan.
Maka untuk
ujian atawa musibah yang rajin
menghampiri, serajin tikus yg lewat di depan muka sepanjang hari, syukuri. Dan
untuk si tikus: Basmi!
Kalau cuman
diteriakin mah tikusnya nggak bakal pergi, yang ada joged-joged
sendiri, sambil ngejek kita. Begitu
pun dengan ujian. Hadapi! kalau cuma diratapi, paling nggak lulus, terus remidi deh
sama ujiannya.
Emang ujian
bisa remidi? Bisa banget.
*bahan
curcol ke #3 #remidiujian
Muslim yang
kuat lebih dicintai dibanding muslim yg lemah.
mari
berbenah. :)
#jarkoni
mode on. Maapkan.
catatan: 31
januari 2017
*Jadi ini ceritanya lagi mindahin tulisan lama yg bertebaran di FB ataupun Line. hehe. Akhir tahun, perusahaan-perusahaan tutup buku. Aye tutup Blog, alias ngrapiin catatan.hewhew.
Posting Komentar
Posting Komentar