septiayu

Persiapan Menikah –Serial Nikah #6

4 komentar
serial nikah

Persiapan menikah bagi seorang muslim menjadi suatu keharusan, karena menikah menjadi ibadah terpanjang umat manusia dalam perjalanan hidupnya. Tentu kita tak ingin dalam menjalani ibadah ini tanpa persiapan, alih-alih ingin menghadirkan keberkahan pernikahan justru sebaliknya yang di dapat karena minimnya persiapan. 

Ibadah itu suci lagi menyucikan, maka untuk memulainya pun harus didahulukan dengan kesucian. Dalam solat misalnya, bermula dari sucinya hati dalam menanam niat. Lantas fisik yang kotor disucikan oleh bersihnya air wudhu. Hilang sudah semua najis, mengembalikan diri pada kesucian fisik. 

Pada setiap gerakan sholat, menyucikan raga yang sakit pada titik gerak yang mampu mengantarkan energi baik. Sesempurna gerakan sholat, menjadikan empunya gerak menjadi sehat. Semisal doa yang dihelatkan dalam setiap bacaan sholat. Menghidupkan kesucian jiwa lagi tenangnya hati. 

Lagi-lagi, ibadah itu suci, dan menikah itu ibadah, maka sucikah ia? Sesuci istikharahnya hati pada ketetapan Illahi, berharap petunjuk yang membenarkan ketaatan atas setiap hati yang terpilih. 

Sesuci perjumpaan pada ta'arufnya dua pemilik hati, berharap terjaganya setiap mata yang memandang bukan terhalang oleh indahnya yang nampak, tapi terisi oleh sucinya harap. Sesuci komitmen pada temu khitbah. Hanya berharap pada ketetapan terbaik di setiap waktu terbaik yang dimiliki Sang Pemilik Kehidupan. 

Sesuci ikatan terbaik dalam untaian akad, dilantunkan dengan getaran doa dan harap, menghadiahkan setiap kesucian hati untuk dilekatkan bersama pada dua hati. Hanya, tak semua sesuci yg diharap. Tak semua mampu menjaga. Semisal kain putih. Bukankah noda kecil begitu nyata terlihat di selembar kain putih? 

Maka, berharap kesuciannya tetap terjaga, alangkah indah diri yang mampu mempersiapkan dan menjaganya. Demi memantaskan diri untuk persiapan menikah, yuk kita simak 7 hal yang dapat dilakukan untul memantaskan diri dntuk persiapan menikah 


7 Hal yang dapat Dilakukan untuk Memantaskan Diri dalam Persiapan Menikah 

persiapan pernikahan


1. Niat yang lurus 


Niat yang lurus menjadi hal yang paling pertama dan utama dikerjakan oleh seorang dalam proses memantaskan diri menuju mahligai pernikahan. Niat terbaik ialah untuk beribadah kepada Allah. 

Apakah ada niat selain Allah? Ya, banyak dalam hidup kita jumpai pasangan yang menikah karena harta, tahta, kecantikan atau ketampanan. Padahal, semua itu hanyalah fatamorgana yang tiada abadi. Lantas, mari tanyakan pada dalamnya hati, dalam memantaskan diri, sudahkah niat kita karena Allah? 

2. Menghidupkan Amal Shalih 


Suatu amalan disebut sebagai amal shalih jika telah memenuhi dua syarat, yakni Ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam hal jenis, sebab, tata cara, tempat, dan waktu. 

Sembari memantaskan diri, hiasi hari dengan menjalankan Sunnah Nabi. Memulainya dengan ibadah sholat di awal waktu, meneguhkan hati dengan tilawah alquran dan merasapi maknanya, istighfar tiada lupa, dan puasa sunnah tak akan alpa. 

Syarat diterimanya amal: Ikhlas dan mengikuti Sunnah. 

3. Memperindah akhlak 


Jujur, amanah, menjaga kesucian, bertanggung jawab, dermawan, dan berani merupakan akhlak yang seharusnya kita miliki. Akhlak yang baik menjadi tanda kebahagiaan dunia dan akhirat. Kebaikan-kebaikan di dunia akan di dapat seiring dengan akhlak yang baik. Akhlak yang baik dapat menjaga kita dari keburukan dunia. 

Memperindah akhlak dalam proses persiapan menikah semata-mata ditujukkan agar kita mampu menjadi pribadi yang baik di mata Allah, bukan di mata manusia apalagi di mata doi. Meski benar lelaki yang baik berjodoh dengan wanita yang baik, namun bukan berarti alasan itu sebagai tujuan utama. 

4. Kajian Pra Nikah 


Memantaskan diri dalam persiapan menikah dapat dilakukan dengan mengikuti kajian pra nikah. Dewasa ini banyak sekali kajian pra nikah yang bisa menjadi pilihan, mulai dari kajian pra nikah gratisan di masjid-masjid, kajian pra nikah berbayar murah meriah sampai yang jutaan macam yang diadakan artis-artis. 

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), dan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh rizki yang mulia (surga).” (QS. An Nuur: 26) 

Pandemi tak boleh berkerumun? Jangan jadi alasan ya, kajian pra nikah di masa pandemi bisa dijumpai secara virtual, melalui kulwap (kuliah whatsaap) atau media daring lainnya, bisa juga dengan menyimak kajian pra nikah di Youtube. Kita bisa menemukan chanel-chanel Ustad di Youtube yang membahas kajian pra nikah. 

5. Persiapan Visi Misi Pernikahan 


Apa visi misimu dengan pasangan nanti? Sudahkah sejalan? Untuk memulai visi misi pernikahan suami-istri tentu dimuali dari visi misi masing-masing terlebih dahulu. Hari ini, kita bisa menyiapkan visi misi rumah tangga idaman. Jika masing-masing pasangan telah menemukan visi misi pernikahan, maka ia telah merencanakan rumah tangganya kelak akan dibawa ke mana, dan ini akan memudahkan ketika dihadapkan pada proses ta’aruf atau perkenalan dengan pasangan nanti. 

6. Silaturahim 


Berkunjung atau bersilaturahim pada kerabat, teman, kenalan, ustaz/ustazah yang telah berkeluarga akan memperkaya daya fikir kita terkait rumah tangga idaman. Kita bisa belajar dari mereka yang sudah berpengalaman tentang bagaimana menghargai pasangan, mencintai karena Allah, mengelola keuangan rumah tangga, mendidik anak, dan lain sebagainya. Selalu ada pengalam baru yang seru saat kita bersilaturahim. 

Kabar baiknya, Rasulullah sendiri pernah berkata bahwa menyambung silaturahim itu mendekatkan rizki, nah rizki itu bukan sekedar materi yang dicari, termasuk jodoh ialah rizki untuk para jomblowan jomblowati. 

“Siapa yang senang dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari) 

7. Sabar dalam Penantian 

persiapan menikah

Menanti jodoh jangan risau, pesan seorang kawan, rizkimu telah tertakar dan jodohmu tak kan tertukar. Meski perih menanti jodoh yang tak kunjung datang di antara undangan nikah yang bertebaran, jangan fokus dengan segala perih dan sedih ya Sob. Jodoh selalu datang pada waktu dan tempat yang tepat dan terbaik menurut Allah. Jadi, jangan terguncang dengan kabar baik menikahnya sahabat karib, berbahagialah dengan kabar baik dan hati kita akan terasa lapang. 

Sabar dalam penantian bisa diisi dengan enam hal bekal memantaskan diri dalam persiapan menikah. Jangan galau ya Sob, meski galau seringkali tak bisa dihindari. Semoga selalu dalam keberkahan dalam proses persiapan menikah ya. Barakallah... 

septi ayu azizah
Septi Ayu Azizah penyuka literasi, volunteer dan pendidikan. Penikmat jalan-jajan ini, lahir di Banjarnegara, ber-KTP Jakarta, tinggal di Depok. Menulis bagi Septi adalah mencurahkan asa agar bermanfaat tentunya. Aktivitas Septi sebagai guru, pegiat literasi sekolah, dan tentunya menjadi istri penuh waktu.

Related Posts

4 komentar

  1. Terasa diingatkan lagi, makasih ka ilmunya🤗 ini buat bekel aku sebelum akad hihi, tapi kapan ya wk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bekal memantaskan diri yaks, InsyaAllah di waktu yang tepat dan terbaik menurut-Nya

      Hapus
  2. Dalam masa penantian yang cukup susah mba, harus sabar dan jangan putus asa. Apalagi di umurku yang udah lumayan banyak yang menggenap. Jadi merasa kehilangan teman ngobrol hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah penantiannya berujung manis ketika berbuka nanti ya mba. Semangat Mba Zakia😁😁

      Hapus

Posting Komentar